Alamat Pesantren Baitul Kirom Lampung
Pondok pesantren salafiyah Baitul Kirom ini mulai didirikan pada tanggal 23 Januari 2008, di Desa Mulyosari, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Berdiri diatas tanah dengan luas 2000 meter peregi. Pondok pesantren Baitul Kirom ini didirikan oleh Kyai Muhyidin dengan akte notaris.
Gagasan Kyai Muhyidin mendirikan yayasan Baitul Kirom ini bertujuan untuk mencetak muslim yang alim dan a’abid dan dapat melaksanakan amar makruf nahi mungkar. Hal ini disebabkan pandangan masyarakat terhadap pondok pesantren salafiyah Baitul Kirom yang mempunyai potensi cukup banyak, tidak hanya pengkajian ilmu syariat saja, melainkan juga kajian thariqat, hakikat dan makrifat. Kini pondok pesantren salafiyah Baitul Kirom telah menjelma menjadi lembaga yang melahirkan para santri yang ‘alim, berakhlakul karimah, dan mempunyai sikap tawadhu’, baik di dalam pesantren maupun di hadapan masyarakat.
Tujuan didirikannya pondok pesantren salafiyah Baitul Kirom untuk membantu pemerintah mengkader Da’i dan Ulama yang berwawasan luas dan memiliki kedalaman ilmu.124
Berdirinya pondok pesantren salafiyah Baitul Kirom tersebut diprakarsai oleh beberapa pihak yang terkait didalamnya, lokasi tanah adalah wakaf dari Ibu Sutiyem yang telah diikrarkan untuk kepentingan keagamaan. Dari segi fisik bangunan yaitu merupakan hasil dari swadaya masyarakat Desa Mulyosari Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan dan masyarakat dari luar Kabupaten Lampung Selatan yang mendukung secara keseluruhan sampai bangunan berdiri. Pada awal berdirinya, pondok pesantren salafiyah Baitul Kirom hanya terdiri dari sebuah mushalah, rumah Kyai atau dalam sebutan pesantren dinamakan ndalem dan satu asrama untuk para santri yang mayoritas berdomisili di Desa Mulyosari dan sekitarnya. Setelah pembinaan dan pengembangan dalam waktu yang tidak lama, keberadaan lembaga pendidikan ini mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini terlihat jumlah santri dan asal daerah para santri yang menetap di pesantren. Para santri yang ada tidak hanya berasal dari daerah sekitar pesantren dan Desa Mulyosari saja, akan tetapi juga ada yang datang dari luar daerah, seperti, Lampung Timur, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Palembang serta Pulau Jawa.